Sabtu, 09 Maret 2013

PENALARAN INDUKSI dan INDUKTIF

      Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Penalaran Induksi
   Induksi adalah  proses berpikir di dalam akal kita dari pengetahuan tentang kejadian atau peristiwa-peristiwa dan hal-hal yang lebih kongkrit dan khusus untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum seperti :
•    Besi di panaskan memuai
•    Seng di panaskan memuai
•    Emas di panaskan memuai
•    Perak di panaskan memuai
•    Besi, Seng, Emas dan Perak adalah logam
•    Jadi : Setiap logam yang di panaskan akan memuai.

Cara penalaran Induksi ada dua keuntungan adalah sebagai berikut :
1.   Kita dapat berpikir secara ekonomis meskipun ekperimen kita terbatas pada beberapa kasus indivudual
2.  Pernyataan yang di hasilkan melalui cara berpikir Induksi memungkinkan proses penalaran selanjutnya baik secara Induktif dan Deduktif.


Penalaran Induktif
   Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya pada pengamatan atas logam besi, alumunium, tembaga dan sebagainya. Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah panjang. Dari sini dapat disimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan bertambah panjang. Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang dianut oleh penganut empirisme.

Macam-macam penalaran induktif
1. Generalisasi
        Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari    fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh :
• Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
• Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.

Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan "semua bintang sinetron berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.

Macam-macam generalisasi
a. Generalisasi sempurna
        Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk

b. Generalisasi tidak sempurna
     Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomenayang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.

Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna. Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:

-    Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
-    Sampel harus bervariasi.
-  Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.

2.  Analogi
     Analogi adalah cara bernalar dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama. Cara ini didsarkan  asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka akan ada persamaan pula dalam bidang lain.

      Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.

Contoh :
Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
• Arief seorang alumni SMUN 1 Tegal dapat diterima kerja di perusahaan Pak Subur. Oleh sebab itu, Nani yang juga lulusan SMUN 1 Tegal pasti dapat pula diterima kerja di perusahaan pak Subur.

3. Hubungan Kausal
      Hubungan kausal : penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.

Macam hubungan kausal :
1. Sebab- akibat >> Ibu Lina lupa mematikan kompor mengakibatkan kebakaran.
2.  Akibat – Sebab >>Ali dimarahi oleh ayahnya karena lupa mengunci pintu.
3.   Akibat – Akibat >> Suzy melihat jalanan terendam air. Sehingga Suzy beranggapan rumahnya kebanjiran.

sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://m-eko-febrianto.blogspot.com/2010/11/penalaran-deduksi-dan-induksi.html
http://timokomit.wordpress.com/2012/03/08/pengertian-penalaran-induktif-dan-deduktif/

Nama : Nur Mawardi Juli K
Kelas : 3kb04
NPM : 25110136
Bahasa Indonesia 2# ( tugas 1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar