Minggu, 21 April 2013

DATA

    Data berasal dari DATUM yang berarti materi atau kumpulan fakta yang dipakai untuk keperluan suatu analisa, diskusi, presentasi ilmiah, atau tes statistik. Bila dilihat dari menurut asal sumbernya, data dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu data primer dan data sekunder. Sehingga setiap penelitan pasti memerlukan data sebagai bahan analisa. Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:

•  Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta

•  Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions)yang terjadi
 
•  Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi
intinya data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan

PENGUMPULAN DATA

     Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.
Ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam pengumpulan data, yaitu :

a.  Alat pengumpulan data (instrument) haus sesuai dan mampu menghasilkan data yang diinginkan.

b.   Kualifikasi dan pengalaman pengumpulan data

c. Situasi lapangan sangat mempengaruhi kelancaran proses pengumpulan data.

Ada beberapa metode pengumpulan data, yaitu :

a.  Metode observasi
           Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung di lapangan. Mengamati bukan hanya melihat, melainkan juga merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian – kejadian yang berlangsung.
Bentuk – bentuk metode observasi antara lain :

1.  Berdasarkan keterlibatan penelitinya :
     • Observasi biasa
     • Observasi terkendali
     • Observasi terlibat (partisipasi)

2. Berdasarkan cara pengamatan :
    • Observasi tidak terstruktur
    • Observasi berstruktur

     Dalam melakukan suatu observasi, peneliti biasanya melengkapi diri dengan beberapa alat, antara lain: tape, recorder, kamera, dan film atau video.

b.  Metode wawancara
              Metode wawancara adalah metode pengumpulan data yang menggunakan cara Tanya jawab secara langsung bertatap muka dengan objek penelitian unuk memperoleh keterangan yang di inginkan.

Jenis – jenis metode wawancara antara lain :
       a.  Wawancara berencana
       b.  Wawancara tidak berencana
       c.  Wawancara tertutup
       d.  Wawancara terbuka 

Tahap – tahap yang dilakukan dalam pelaksanaan wawancara :

-  Tahap persiapan, meliputi seleksi objek, pendekatan kepada objek, dan mengembangkan suasana  lancer dalam wawancara.

-    Tahap pelaksanaan wawancara, meliputi menerangkan kegunaan dan tujuan penelitian, menjelaskan mengapa responden tersebut terpilih, menjelaskan institusi yang melakukan sifat wawancara (rahasia atau tidak) Sikap yang perlu diperhatikan oeh pewawancara dalam melakukan wawancara adalah bersikap netral, adil dan ramah kepada responden.

c. Metode kuesioner
       Metode kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan (menyebarkan) kuesioner kepada responden. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang lengkap dan terperinci. Kuesioner dapat diisi oleh responden itu sendiri atau dituliskan oleh pencatat (enumerator ) dalam suatu tatap muka. Kuesioner yang dituliskan oleh enumerator tadi disebut schedule.

d.  Metode khusus, yaitu metode proyektif dan metode sosiometri
       Metode kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan (menyebarkan) kuesioner kepada responden. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang lengkap dan terperinci. Kuesioner dapat diisi oleh responden itu sendiri atau dituliskan oleh pencatat (enumerator) dalam suatu tatap muka. Kuesioner yang dituliskan oleh enumerator tadi disebut schedule.
 
Metode khusus terdiri atas :

a.  Metode Proyektif, Yaitu metode yang dipergunakaan untuk mengumpulkan data mengenai arti suatu hal bagi seseorang dengan cara memperkirakan nilai–nilai, keinginan, kebutuhan, dan sikapnya kedalam perilaku ataupun objek di lua manusia itu sendri.

b.  Metode sosiometri, yaitu studi dan pengukuran tentang pilihan social, baik tentang pemilihan orang–orang, garis komunikasi, dan sebagainya dengan menggunakan kuesioner.

Skala pengukuran dapat dibedakan menjadi empat, yaitu ;

a. Skala nominal, merupakan pengukuran dengan menempatkan objek atau individu ke dalam kategori–kategori yang mempunyai perbedaan kualitatif

b. Skala ordinal, merupakan pengukuran yang menetapkan posisi atau kedudukan relative objek atau individu dalam hubungannya dengan suatu attribute tanpa menunjukkan jarak antara posisi- posisi tersebut.
 
c. Skala interval, merupakan skala pengukuran yang memberi jarak yang sama dari suatu titik asal yang tidak tetap.

d. Skala rasio, merupakan skal pengukuran yang menetapakan titik nol sejati dan jarak interval harus sama.

SAMPEL

    Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil.

CARA PENGAMBILAN SAMPEL

1. Acak (Random sampling) Artinya, setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Tidak ada intervensi tertentu dari peneliti.Masing-masing jenis dari pengambilan acak (probability sampling) ini memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.

• Pengambilan acak sederhana 
(Simpel random sampling) Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau tabel angka random. Kelebihan dari pemngambilan acak sederhana ini adalah mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel, dan kemampuan menghitung standard error. Sedangkan,kekurangannya adalah tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat.

• Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling) Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang interval tertentu secara berurutan. Kelebihan dari pengambilan acak secara sistematis ini adalah lebih praktis dan hemat dibanding dengan pengambilan acak sedderhana. Sedangkan, kekurangannya adalah tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen karena tidak mampunya menangkap keragaman populasi heterogen.

• Pengambilan acak berdasar lapisan (Stratified random sampling) Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar lapisan ini adalah lebih tepat dalam menduga populasi karena variasi pada populasi dapat terwakili oleh sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah harus memiliki informasi dan data yang cukup tentang variasi populasi penelitian. Selain itu, kadang-kadang ada perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata.

• Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling) Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya. Setiap area memiliki jatah terambil yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar area ini adalah lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah memerlukan waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-area tertentu.

2. Tidak acak (Non-random sampling)
Merupakan cara pengambilan sampel secara tidak acak dimana masing-masing anggota tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih anggota sampel. Ada intervensi tertentu dari peneliti dan biasa peneliti menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya.

• Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling) Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya, reporter televisi mewawancarai warga yang kebetulan sedang lewat. Kelebihan dari pengambilan sesaat ini adalah kepraktisan dalam pemillihan anggota sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu responden memiliki karakteristik yang dicari oleh peneliti.

• Pengambilan menurut jumlah (Quota sampling) Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut jumlah ini adalah praktis karena jumlah sudah ditentukan dari awal. Sedangkan, kekurangannya adalah bias, belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.

• Pengambilan menurut tujuan (Purposive sampling) Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut tujuan ini adalah tujuan dari peneliti dapat terpenuhi. Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.

• Pengambilan beruntun (Snow-ball sampling) Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan responden. Mulai dari mewawancarai satu responden. Kemudian, responden tersebut akan menunjukkan responden lain dan responden lain tersebut akan menunjukkan responden berikutnya. Hal ini dilakukan secara terus-menerus sampai dengan terpenuhinya jumlah anggota sampel yang diingini oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan beruntun ini adalah bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya adalah memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.

VARIABEL

    Variabel adalah suatu peubah penelitian yang dapat diukur. Variabel juga dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang yang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau suatu objek dengan objek yang lain. Dalam penelitian, setelah memperoleh pengertian tentang konsep dan definisi operasional variabel, langkah berikutnya adalah menentukan variabel yang memiliki hubungan antar variabel yang satu dengan variabel lain.

MACAM-MACAM VARIABEL

Berikut adalah macam-macam variabel dan bisa dibedakan menjadi :
a. Variabel Independent. Variable independent atau variable bebas, atau peubah bebas sering juga disebut dengan variabel stimulus, atau predictor, atau variabel antecedent. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, variabel independent disebut juga sebagai peubah bebas. Peubah bebas ini adalah merupakan peubah yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan terhadap peubah tak bebas. Atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi peubah tak bebas (variabel dependent).

b. Variabel Dependent. Variabel dependent, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai peubah tak bebas, variabel output, criteria, atau konsekuen. Variabel ini sering disebut sebagai peubah tak bebas, atau variabel terikat. Variable terikat atau peubah tak bebas ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable sebab atau peubah bebas.

c. Varibel Moderator. Variabel moderator adalah peubah yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Variabel ini sering disebut juga sebagai peubah bebas kedua. Bila suami istri mempunyai anak, maka anak dapat disebut sebagai variabel moderator, karena dapat memperkuat hubungan emosional antara suami dan istri

d. Variabel Intervening. Variabel intervening adalah peubah yang secara teoritis mempengaruhi (memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independent (peubah bebas) dengan variable dependent (peubah terikat), akan tetapi tidak dapat diamati dan diukur secara matematis.

e. Variabel Kontrol. Variabel kontrol adalah peubah yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independent (peubah bebas) terhadap variabel dependent (peubah tak bebas) tidak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati. Variabel kontrol ini sering digunakan dalam penelitian komparatif, yang bersifat melakukan perbandingan.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Data
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2225233-cara-mengumpulkan-data-penelitian/#ixzz2R4seLf00
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampel
http://subliyanto.blogspot.com/2010/04/variabel-dan-hipotesis-penelitian.html
 
Nama    : Nur Mawardi Juli K
NPM    : 25110136
Kelas    : 3KB04
Bahasa Indonesia 2#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar